Kinerja keuangan negara yang baik ditandai dengan stabilitas fiskal yang terjaga. Hal ini mencakup kemampuan pemerintah dalam mengelola anggaran negara secara efektif, menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, serta mengelola utang secara bijak. Dengan menjaga stabilitas fiskal, pemerintah dapat memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendanai plan-system pembangunan prioritas, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penguatan industri lokal.
Meskipun dihadapkan pada tantangan seperti inflasi yang tinggi dan perlambatan ekonomi worldwide, kestabilan politik dan ekonomi, didukung oleh kebijakan pemerintah yang proaktif, berkontribusi pada ketahanan yang terjaga dalam menghadapi terpaan eksternal dan interior.
Berbagai tantangan yang kompleks tersebut, di antaranya ketegangan geopolitik yang meningkat, tingkat suku bunga yang lebih tinggi, dan dampak dari perubahan iklim yang semakin cepat.
Reward demografi ibarat pedang bermata dua. Satu sisi merupakan keuntungan jika Indonesia berhasil mengkapitalisasikannya. Sebaliknya akan menjadi “bencana” apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik, misalnya penduduk yang tidak berkualitas dan produktivitas rendah; serta rasio pekerja dan lapangan pekerjaan yang timpang.
Kenaikan upah least dan bantuan sosial pemerintah menjadi faktor pendorong utama peningkatan konsumsi rumah tangga. Di tengah tantangan ekonomi world wide dan inflasi yang tinggi, peningkatan konsumsi rumah tangga menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih terjaga.
Kegagalan menangani gejala ini telah menyebabkan budaya politik wang subur dan kejelikan amat menjolok mata.
Memastikan keberlanjutan keuangan di sektor ketenagalistrikan dengan memperbaiki kecukupan penerimaan terkait utilitas kelistrikan serta mengurangi subsidi energi.
Laporan Indonesia Financial Potential customers edisi kali ini juga membahas bagaimana Indonesia dapat mendorong komitmen iklim di sektor ketenagalistrikan menjadi tindakan nyata, seraya memajukan berbagai tujuan pembangunan dalam konteks yang lebih luas.
Steiner menambahkan. “Permasalahan kita saling berkaitan dan memerlukan solusi yang saling berhubungan. Dengan mengadopsi agenda berbasis peluang yang menekankan manfaat transisi energi dan kecerdasan buatan bagi pembangunan manusia, kita mempunyai peluang untuk memecahkan kebuntuan yang ada saat ini dan menghidupkan kembali komitmen untuk masa depan bersama."
Maka dari itu, semakin mandiri sebuah negara dalam memenuhi kebutuhannya, maka akan semakin dekat negara tersebut menyandang predikat sebagai negara maju.
Di samping mengejar position negara maju dan berpendapatan tinggi, amat perlu untuk kerajaan memberi penekanan terhadap jurang pendapatan rakyat di antara B40 berbanding M40 dan T20.
"Indonesia memiliki peluang besar dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 berupa reward demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an. Saat itu penduduk usia produktif kita melimpah," ujar Jokowi.
Sewajarnya usaha bertunjangkan perancangan dan tindakan bersepadu diusahakan untuk merapatkan jurang pelajar pandai dan kurang pandai dengan memberi lebih more info perhatian kepada pelajar kurang pandai kerana jumlah mereka yang jauh lebih besar.
Laju perubahan struktural yang tinggi, ditandai dengan adanya peralihan dari kegiatan pertanian ke non pertanian, dari industri ke jasa, dari perusahaan perseorangan ke perusahaan yang berbadan hukum, serta perubahan dalam berbagai skala unit produktif dan standing kerja buruh.